ASUS X550IK, Laptop Gaming AMD Entry Level Rasa Flagship
Intro
Halo, nama saya Yusron Kristanto, umur masih belia, pekerjaan full stack web developer atau sebut saja programmer, hobi ngabisin kuota internet temen. Sadar atau tidak, ini bukanlah dialog wawancara kerja karena di sini saya akan bercerita sedikit mengenai keseharian saya yang tak bisa jauh dari laptop serta kriteria laptop apa yang cocok untuk tipe orang seperti saya ini.
Saya merupakan lulusan fresh graduate teknik informatika di salah satu politeknik negeri yang ada di Surabaya. Alasan saya mengambil jurusan tersebut 51% sebagai ajang balas dendam karena dulu waktu SMK saya belum berkesempatan mengambil jurusan rekayasa perangkat lunak akibat nilai ujian nasional yang mengharuskan saya move on ke jurusan lain sedangkan yang 49% memang saya cinta dengan hal berbau teknologi meski selama tiga tahun di bangku SMK saya merasa seperti salah alamat.
Tahun 2008 pertama kalinya saya mengenal Blogger. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMP kelas 8. Saya di perkenalkan dengan dunia perjunalisan ini oleh teman yang juga seorang Blogger. Kebetulan saat itu komunitas Blogger per regional di berbagai wilayah yang ada di Indonesia sedang ramai-ramainya, tidak terkecuali di tempat saya tinggal sekarang sehingga hal itu menjadi peluang emas bagi saya untuk mengenal lebih jauh seluk beluk perbloggingan. Saya pun bergabung secara resmi di komunitas tersebut sebagai member terbocah di lihat dari segi umur kala itu bersama teman saya tadi.
Hal yang pertama kali membuat saya kagum dengan blog adalah HTML. It's not about seberapa bagus saya bisa membuat sebuah tulisan yang enak di baca dan di sukai banyak orang melainkan bagaimana bisa barisan teks yang berjejer rapi dengan banyak imbuhan simbol bisa membuat sebuah gambar muncul di layar monitor. Bagaimana bisa sebuah teks dengan variabel yang rancu, tidak menempatkan tanda baca sesuai tempatnya namun bisa membuat sebuah efek yang indah seperti hujan salju di seluruh halaman blog pribadimu.
Dari situ saya semakin tertarik mempelajari bahasa pemrograman lebih lanjut hingga setelah melalui riset dan diskusi yang panjang dengan berbagai pihak yang berpengalaman di bidangnya, jurusan rekayasa perangkat lunak merupakan pilihan terbaik yang sudah terpampang jelas di depan mata. Meski sayangnya gagal saya capai.
Bisa di katakan tahun ini saya merayakan 10 tahun hubungan baik saya dengan dunia blogging. Sejujurnya saya sempat vakum hampir dua tahun lamanya karena kesibukan lain tapi urusan koding-mengoding sampai detik ini saya masih melakoninya, bahkan kerjaan utama saya sekarang tidak lepas dari hal itu.
Menjadi seorang programmer merupakan pilihan bagus bagi orang yang suka berpikiran out of the box. Programmer selalu bekerja dengan deadline menyelesaikan masalah, tidak terpaku bahasa pemrograman apa yang dipakai asal goals yang hendak diraih terpenuhi. Ibaratnya kamu boleh pergi lewat jalan mana saja asal tempat tujuannya sama. Tapi tidak sesimpel itu. Jadi programmer itu juga melelahkan.
Laptopku Sayang, Laptopku Malang
Saya memiliki sebuah laptop yang hampir tidak pernah absen kemanapun saya pergi. Cukup dilema mendeskripsikan laptop yang sudah menemani saya sekitar lima tahun lamanya ini. Bukan berarti laptop yang pernah mendapat gelar gaming tersebut tidak sesuai ekspektasi. Mungkin hanya soal waktu yang semakin lama semakin menggerogoti kemampuan laptop seharga lima jutaan rupiah itu.
Ialah ASUS K45DR, salah satu laptop entry level ASUS yang di segani banyak orang ketika baru pertama rilis. Dilengkapi prosesor AMD A8-4500M quad-core yang terkenal memiliki performa kencang dengan clock speed mencapai 1.9GHz, hampir seluruh game AAA a.k.a high quality yang ngetrend di era 2012 mampu di libas habis dengan settingan rata kanan.
Laptop tersebut di katakan sebagai laptop gaming karena graphic card nya yang memang andalan di kelasnya. ASUS memberikan kartu grafis dual-graphic AMD Radeon HD 7640G & AMD Radeon HD 7470M dengan memori sebesar 1GB di seri K45DR ini. Meski pernah berjaya di masanya, laptop ini sering kali saya bongkar isinya sekedar untuk dibersihkan dari debu yang menempel di motherboard, mengganti thermal paste prosesor yang kering, atau meningkatkan kapasitas RAM semata-mata agar performanya bisa menyaingi kebutuhan pekerjaan saya. Maklum, tiap hari saya geber dari pagi sampai malam tanpa henti karena jam kerja saya padat.
ASUS K45DR selalu bekerja optimal selama saya mengoperasikannya meski jika boleh jujur laptop ini bisa di bilang 'cukup' dalam arti masih bisa menangani urusan pekerjaan harian saya walau harus ngoyo. Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan spesifikasi hardware suatu perangkat akan terus meningkat, termasuk laptop. Banyak yang bilang bahwa umur laptop dengan spesifikasi standard yang kamu pakai saat ini hanya berkisar 3 - 4 tahun saja dari tanggal rilisnya yang berarti K45DR yang saat ini saya gunakan memang sudah saatnya pensiun.
Sehari-hari saya memakai laptop ini untuk keperluan programming entah itu bikin website, bikin sistem informasi, bikin company profile, bikin aplikasi Android dan lain-lain. Kalau dihitung secara rinci, dalam sehari saya bisa menghabiskan waktu lebih dari 12 jam berhadapan dengan laptop. Sesekali saya juga memakainya untuk bermain game sekedar menghilangkan lelah dan penat.
Kalau kamu penasaran dengan game apa yang saya mainkan di K45DR ini, standard kok. Call Of Duty: Modern Warfare 3 merupakan game kesukaan saya hingga sekarang. Game tersebut bergenre FPS terlaris di zamannya. Yang saya suka dengan game tembak-tembakan tersebut selain bisa bermain multiplayer dengan puluhan orang secara bersamaan, sistem requirement nya tidak begitu tinggi sehingga jika di mainkan di laptop saya masih cukup playable. Spesifikasi Call Of Duty: Modern Warfare 3 selengkapnya sebagai berikut:
- OS: Windows XP / Windows Vista / Windows 7
- Prosesor: Intel Core 2 Duo E6600 atau AMD Phenom X38750 keatas
- Memori: 16 GB free hard drive space / 2GB RAM
- Video Card: 256 MB NVIDIA GeForce 8600GT keatas
- Sound Card: DirectX 9.0C keatas
Rendah banget kan?
Yang lagi laris sekarang kan game-game sejenis GTA V, DOTA 2, Overwatch, atau PUBG. Kenapa tidak memainkannya? Kan seru. Iya seru tapi mohon maaf K45DR yang saya pakai tidak segahar itu. Saya menyadari bahwa kelemahan terbesar laptop tersebut ada di kapasitas memori graphic card nya yang hanya 1GB sedangkan di era sekarang kebanyakan software & game membutuhkan memori graphic card paling tidak 2GB agar berjalan optimal.
Mungkin hal itu yang sering kali menjadi penghalang saya untuk bisa berkreasi lebih jauh karena meski dilengkapi kartu grafis dual-graphic namun bisa di katakan sudah outdated. Sepertinya K45DR terlalu tua untuk diajak bermain game zaman now. Apa lagi untuk keperluan lain misalnya editing & rendering video. Ngeden maksimal.
Sudah saatnya saya mencari alternatif laptop lain yang memiliki performa lebih baik dari laptop ini. Tentunya sebuah laptop yang dibekali prosesor dengan performa tangguh dan juga kartu grafis yang sanggup mengimbangi kemampuan prosesor tersebut.
Tahun Baru, Semangat Baru, Senjata Baru
Jika ditanya mengenai harapan di tahun 2018 ini, saya akan menjawab:
- Diberi kesehatan yang lebih agar bisa melewati tahun ini dengan baik serta dijauhkan dari hal-hal buruk yang bisa menimpa siapapun dan kapanpun
- Diberi rezeki halal yang lebih agar bisa menyisihkan pemasukan untuk tabungan jangka panjang. Oktober tahun ini usia saya genap 24 tahun, doakan di umur 25 nanti saya bisa meminang pujaan hati saya sesuai dengan Sunnah yang di ajarkan oleh Rasul #aamiin
- Diberi kesempatan mengembangkan naluri saya untuk melebarkan sayap ke industri hiburan seperti YouTube dengan syarat memiliki laptop yang mumpuni dan mempunyai kemampuan yang baik untuk di pakai bermain game dan editing video
Berbicara soal laptop, dari dulu saya selalu mempercayakan ASUS sebagai brand teknologi terkemuka yang setiap tahun selalu memperkenalkan berbagai varian laptop baru dengan inovasi yang terus di kembangkan guna mencukupi kebutuhan konsumen yang semakin lama semakin tinggi. Pabrikan asal Taiwan ini sejak tahun 2013 hingga sekarang menempati posisi pertama dalam bisnis laptop dengan pangsa pasar yang sangat kuat mencapai 51,7 persen di kuartal empat tahun 2016 dan 41,9 persen di akhir 2017 yang lalu.
Banyaknya prestasi yang di raih ASUS setiap tahunnya menandakan produk dari ASUS memang banyak diminati konsumen global. Di tahun 2017 lalu ASUS meraih TOP Brand Award kategori bisnis laptop, sedangkan di industri smartphone ASUS meraih posisi empat besar menurut data IDC. ASUS juga merupakan Top 2 produsen laptop konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik sepanjang sejarah.
Sejauh ini ASUS mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk IT untuk memenuhi kebutuhan harian pengguna meliputi laptop, tablet, PC, server, perangkat jaringan, dan smartphone. Meski begitu, ASUS selalu bergerak kedepan mengikuti perkembangan zaman dengan terus melakukan riset terhadap teknologi-teknologi baru seperti teknologi dari Personal Computing, Mobile Computing, dan kini mereka tengah berfokus mengembangan teknologi IoT serta Robotics Computing juga.
Saya pribadi merupakan salah satu pengguna setia ASUS mulai dari smartphone, peripheral hingga laptop. Selain karena saya sendiri sudah membuktikan bagaimana kualitas produk-produk mereka, sebagai orang yang melek dengan spesifikasi hardware, jika kamu bertanya laptop apa yang bagus dari segi kualitas, specs, dan harga tentu saya merekomendasikan ASUS karena brand ini memiliki banyak segment yang dilengkapi aneka macam komponen terbaik dikelasnya.
Pertengahan Desember 2017 lalu ASUS memperkenalkan rangkaian laptop konsumer kelas menengah terbarunya dari lini mainstream hingga entry gaming. Salah satu yang menarik perhatian banyak orang termasuk saya sendiri adalah ASUS X550IK, sebuah laptop yang ditenagai prosesor AMD FX generasi terbaru lengkap dengan GPU RX Series yang tergolong salah satu yang tertinggi di kelasnya dengan memory video 4GB.
Bagi saya ASUS X550IK merupakan laptop yang sangat ideal di ajak lembur seharian penuh. Laptop ini masuk ke kategori entry gaming dengan harga resminya sekitar sepuluh juta rupiah saja. Buat kamu yang sampai sekarang belum keturutan membeli ASUS ROG tapi butuh senjata baru secepatnya, sepertinya seri X550IK bisa kamu jadikan alternatif yang sangat worth it sekali dimiliki.
Berikut alasan mengapa ASUS X550IK ini layak kamu bawa pulang sesegera mungkin. Check it out!
Sepintas ASUS seri X550IK ini mirip dengan varian notebook gaming ASUS ROG yang memiliki desain gelap dari kombinasi warna hitam dan merah. Tapi percayalah, X550IK punya cara tersendiri untuk memunculkan wajah galaknya. Meski laptop ini di dominasi warna hitam pekat, ASUS memberikan finishing spun-circle di sekujur body luar nya sedangkan area palmrest di beri pola khas tiada duanya, menjadikan X550IK lebih elegan mirip laptop gaming high-end. #KeceBadai
Jika diperhatikan secara seksama, body ASUS X550IK terlihat tipis dibanding notebook ASUS seri X lainnya. Hal itu memang benar karena untuk ketebalannya sendiri X550IK lebih ramping sekitar 5 persen. Meski demikian, laptop ini dilengkapi dengan touchpad yang lumayan luas dan sudah mendukung multi-touch dengan fitur Smart Gesture yang berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam hal navigasi seperti scrolling, switching tab, opsi klik kanan dan lain-lain. Selain itu, X550IK memiliki keyboard tanam sedikit dangkal yang nyaman dipakai untuk aktifitas mengetik dengan warna dasar gelap sedangkan untuk huruf tiap tombolnya sendiri berwarna oranye.
ASUS X550IK dilengkapi dengan layar TFT sebesar 15,6 inch beresolusi full HD 1920x1080. Dengan display sebesar itu, laptop ini hanya memiliki berat sebesar 2,45KG saja yang mana hal itu memberikan keuntungan tersendiri bagi pengguna yang membutuhkan laptop dengan mobilitas tinggi, sering berpindah tempat entah itu untuk urusan meeting atau mencari inspirasi di tempat-tempat tertentu.
ASUS X550IK merupakan notebook gaming paling terjangkau yang ditawarkan ASUS kepada konsumen Indonesia yang berniat memiliki laptop dengan spesifikasi gahar, memiliki kemampuan diatas rata-rata, cocok untuk gaming maupun multimedia seperti video editing namun terkendala masalah budget. Urusan user experience, sejauh ini sudah banyak pengguna & reviewer yang membuktikan bahwa performa laptop ini jauh diatas rival dari brand lain di kelasnya.
X550IK dilengkapi dengan prosesor flagship tertinggi AMD FX-9830P Bristol Ridge SoC APU generasi ke-7 dengan daya 45 Watt, lebih kencang dari SoC APU yang ada di seri pendahulunya. Pada laptop model terbaru ini, ASUS mengkombinasikan prosesor yang sanggup membabat habis game AAA terbaru saat ini dengan graphic card AMD Radeon RX560 yang memiliki VRAM 4GB berjenis GDDR5 dengan arsitektur Polaris 21. RX560 ini memiliki clock speed standard 1175MHz dan bisa di overclock sampai 1275MHz, menghasilkan tenaga sekitar 31,6 persen lebih banyak dari kondisi normal nya. Pada kecepatan maksimal tersebut, RX560 mampu memproses hingga 2,6 tera floating-point operations per detik. #SuperGila
Dari beberapa penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa kemampuan ASUS X550IK dalam mengolah grafis dengan frame-rate yang selalu tinggi serta mengolah gambar dengan mulus tidak bisa dikesampingkan begitu saja berkat dukungan hardware yang luar biasa. "Peminat notebook entry gaming terus meningkat dari tahun ke tahun karena tingginya antusiasme para gamers terhadap konten-konten game terbaru. Atas dasar itu kami mengeluarkan seri terbaru dari notebook X550IK berbasis AMD APU dengan prosesor FX Series bersama grafis Radeon RX560 terbaru agar kemampuannya lebih mumpuni," ujar Galip Fu, Country Marketing Manager ASUS Indonesia.
Sekilas tentang AMD FX-9830PAMD FX-9830P merupakan prosesor quad-core yang memiliki clock speed 3GHz. Prosesor keluaran terbaru buatan AMD ini memiliki mode turbo yang jika diaktifkan akan meningkatkan performa prosesor ini secara signifikan, menjadikan clock speed prosesor generasi ke-7 tersebut naik hingga menyentuh angka 3,7GHz.Kinerja AMD FX-9830P bisa dikatakan setara dengan seri KabyLake milik Intel. Meski demikian, performa AMD FX-9830P jauh lebih unggul dalam hal multi-threading jika ditandingkan dengan prosesor rival tersebut. Dari situ bisa dipastikan bahwa AMD FX-9830P sangat cocok untuk keperluan gaming maupun untuk pekerjaan berat lain termasuk video editing.
Sekilas tentang AMD RX560GPU Radeon RX560 yang bersanding dengan Radeon R7 Bristol Bridge ini adalah pengolah grafis kelas menengah dengan arsitektur Polaris 21 yang dirancang khusus sebagai kartu grafis gaming untuk laptop. RX560 ini di dukung VRAM mencapai 4GB GDDR5, lebih dari cukup untuk bermain game kelas berat yang banyak beredar di pasaran saat ini.
Disamping performa ASUS X550IK yang out of the box, terdapat berbagai macam fitur lain yang belum disebutkan, dimana fitur-fitur tersebut memiliki peran sebagai pendukung kinerja laptop ini secara menyeluruh. Yang pasti hampir tidak ada satu aspek pun yang tertinggal di laptop gaming varian X series tertinggi ini.
Untuk memaksimalkan kebutuhan pengguna dalam pemakaian sehari-hari, X550IK dibekali kapasitas storage sebesar 1TB dengan RPM mencapai 5400. Space sebesar itu tentunya cukup untuk menyimpan puluhan game terbaru serta untuk menyimpan data-data pribadi lain misalnya film, lagu, dokumen, foto, dan lain sebagainya.
ASUS X550IK juga dilengkapi dengan kapasitas RAM sebanyak 8GB yang bisa di expand sampai 16GB. Jenis RAM yang dipakai laptop ini adalah DDR4 berfrekuensi 2133MHz yang hemat pemakaian daya. Untuk mendapatkan performa multi-tasking yang maksimal, lebih baik kamu memasang RAM yang mendukung dual-channel di ASUS X550IK ini.
Tidak sampai disitu saja, ASUS X550IK ini masih memiliki segelintir keunggulan yang belum disebutkan dari awal. Yang pertama, Freesync. Fitur utama yang wajib ada di laptop gaming ini berfungsi untuk meniadakan tearing, stuttering, dan lag yang biasa terjadi di dalam game akibat refresh rate tidak seirama antara layar dengan GPU. Buat kamu penggila game kelas berat, dengan hadirnya fitur Freesync tentu akan sangat membantu performa bermainmu tanpa menghambat gaya permainanmu sedikit pun.
Fitur yang kedua, ada Instant On yang akan sangat membantumu ketika baru menyalakan X550IK ini untuk pertama kalinya. Percaya atau tidak, setelah kamu mengaktifkan fitur andalan ASUS ini, kamu hanya membutuhkan dua detik saja untuk menyalakan laptop ini. Cukup dua detik saja kamu sudah bisa masuk ke halaman desktop Windows 10. Amazing kan?
Yang ketiga, ada fitur Low-Overhead API DirectX12 yang sejak awal sudah siap kamu pakai di X550IK ini. Fitur Low-Overhead API DirectX12 gunanya untuk mengoptimalkan multi-core CPU agar berjalan lebih baik. Pengguna dapat memanfaatkan fitur yang disediakan AMD seperti multi-threaded command buffers, async shaders, hingga explicit multiadapter untuk mendongkrak performa kartu grafis AMD berlipat ganda. #WOW
Masih ada lagi? Masih kok. Fitur unggulan ASUS X550IK yang keempat yakni AMD Advance Power Management alias APM. Fungsi utama APM ini untuk mengatur kerja prosesor sesuai kebutuhan user sehingga dengan pengaturan yang tepat, pengguna bisa meminimalisir penggunaan daya berlebih yang nantinya berimbas ke daya tahan baterai yang lebih lama dari biasanya.
Satu lagi keunggulan yang bisa membuat kamu terkagum-kagum pada laptop X Series buatan ASUS ini yaitu teknologi HEVC. Fitur yang satu ini memungkinkan para pengguna menikmati pengalaman multimedia terbaru dengan resolusi video mencapai Ultra HD 4K dengan lancar. Iya, kamu gak salah baca kok. Meski display nya sebatas full HD, dengan fitur ini kamu bisa menikmati kualitas grafis setara ultra HD.
Sebetulnya masih ada beberapa fitur lagi yang belum disebutkan, diantaranya sistem audio SonicMaster yang memberikan pengalaman mendengarkan musik lebih baik dari biasanya berkat algoritma yang canggih dari fitur tersebut, ditambah lagi X550IK ini memiliki dual stereo speaker yang bisa menghasilkan suara yang begitu nyaring di dengar. Ada lagi fitur IceCool, sebuah rangkaian pendingin yang menjamin pengguna tetap merasa nyaman dan 'dingin' meski sedang menggunakan laptop ini untuk bermain game atau pekerjaan berat lain.
Secara keseluruhan, berikut ini spesifikasi lengkap dari ASUS X550IK diatas:
Main Spec. | ASUS X550IK |
---|---|
CPU | 7th Gen AMD APU FX-9830P, clock speed 3.0GHz – 3.7GHz |
Operating System | Windows 10 |
Memory | 8GB DDR4 2133MHz up to 16GB (Dual Channel Support) |
Disk Drive | 8x DVD Super-Multi |
Storage | 1TB HDD |
Display | 15,6” Full HD (1920x1080) 16:9 Anti Glare |
Graphics | AMD Radeon RX 560 (Polaris 21) Graphics with 4GB GDDR5 |
Input/Output | 1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin for external monitor, 3 x USB 3.0 port(s), 1 x USB 2.0 port(s), 1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert, 1 x HDMI |
Camera | VGA Web Camera |
Connectivity | Dual-band 802.11 b/g/n or 802.11ac (optional), 10/100/1000/Gigabits Base T, Bluetooth 4.0 |
Audio | Built-in Speakers And Microphone, SonicMaster Lite Technology, ICE Power support |
Dimension | 38.0 x 25.1 x 2.92 ~31.7 cm (WxDxH) |
Weight | 2.45 kg with Battery |
Battery | 4 Cells 44 Whrs Battery |
MSRP | Rp10.299.000 |
Warranty | 2 Tahun Global |
Baik, itu tadi merupakan beberapa point utama mengapa ASUS X550IK ini sangat worth it untuk kamu miliki. Bagi saya pribadi, laptop ini bisa dikatakan sangat sesuai dengan kriteria kawula muda jaman now yang kreatif, suka mencoba hal-hal baru, berpikiran terbuka, gila teknologi, dan yang pasti demen menghabiskan waktu untuk bermain game.
Cukup rogoh kocek sekitar sepuluh juta rupiah saja kamu sudah bisa membawa pulang laptop gaming entry level yang memiliki spesifikasi ala flagship tersebut. Kalau saya ada rezeki lebih, dengan mantap saya akan langsung memilih ASUS X550IK ini. Satu hal yang pasti, Laptop AMD, Laptop for Everyone.
Terima kasih telah membaca. Semoga bermanfaat.
Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition ASUS AMD - Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com